Formula 1 adalah satu perangkat aturan teknis
untuk balap mobil kursi tunggal (single seater) yang diumumkan oleh Fédération
Internationale de l'Automobile (FIA),lembaga tertinggi yang bertanggung jawab
atas segala jenis olahraga otomotif. Aturan tersebut dibuat tahunan serta
menjelaskan secara rinci ukuran maksimal dan minimal kapasitas mesin, aturan
teknis, dan aturan keselamatan pembalap serta penonton. Mobil yang dibangun
dengan aturan ini disebut dengan mobil Formula 1 dan perlombaan yang
menggunakan mobil tersebut dinamakan balap mobil Formula 1. selain itu ada
spesifikasi kelas lainnya dari FIA, seperti F-3 dan F-3000. Namun Formula 1
ialah tingkat kompetisi tertinggi di indonesia.
Setiap pembalap yang ikut ambil bagian dalam
kompetisi Formula 1, baik sebagai pembalap utama maupun cadangan wajib memiliki
super license, sebuah tanda masuk bagi calon pembalap Formula 1 yang
dikeluarkan FIA. Untuk mendapatkannya seorang calon pembalap diharuskan
mengendarai mobil Formula 1 sepanjang 300 km dan disaksikan oleh wakil dari
FIA. dan Alfa Romeo meramaikan di awal dekade 30-an.
Teknologi mesin balap juga semakin meningkat.
Dimulai Prof. Ferdinand Porsche, kepala desainer Auto Union, yang menciptakan
mesin 4400 cc bertenaga 295 dk. Mercedes ikut bereaksi dengan mesin 4700 cc
yang berkemampuan 470 dk. Auto Union menambah kapasitas mesinnya menjadi 6000
cc yang sanggup menghasilkan tenaga 520 dk. Puncaknya pada 1937 ketika Mercedes
merilis W125. kapasitas mesin 8 silinder ini mencapai 5600 cc dan menghasilkan
tenaga 580 dk. Supercharger sebagai komponen pendongkrak tenaga sudah lazim
dipakai. Kelanjutan balapan ini sempat terhenti saat masa perang dunia I dan
II. Baru pada 13 Mei 1950 balap F1 resmi digelar di sirkuit Silverstone,
Inggris. Kompetisi dibuka Raja George VI dan Putri Elizabeth. Di lomba ini pula
istilah Grand Prix diperkenalkan.
Balapan pertama diikuti 105 peserta dengan
kendaraan single seater gerak roda depan. Meskipun dilengkapi supercharger,
mobil masih sulit dikendalikan di trek. Pembalap legendaris yang muncul adalah
Juan Manuel Fangio. Ia menjuarai beberapa kejuaraan memakai Alfa Romeo,
Mercedes, Ferrari dan Maserati.Pada tahun ini pula Ferrari sebagai pabrikan
asal Italia, menorehkan sejarah. Pembalap Ascari, Fangio dan Hawthorn berhasil
menarik perhatian publik dengan menjuarai beberapa GP di rentang 1952-1958.
Perubahan mulai muncul di era 1945-an. Salah
satunya pergantian gerak roda belakang. Perubahan ini juga membuat keuntungan
di titik gravitasi yang lebih rendah. Konsekuensinya posisi pengemudi menjadi
lebih rebah. Sasis monokok diperkenalkan Colin Champman pada 1963 di mobil
25/33. kendaraan ini pula yang sempat mendominasi beberapa lomba dengan
pembalap Jim Clark.
Seperti era sebelumnya, di dekade 1970-an
ditandai dengan kemajuan revolusioner teknologi balap. Setidaknya tercatat 3
inovasi baru di bidang ini. Yaitu revolusi aerodinamika, peranti turbo dan
siluet sasis. Peran aerodinamika mulai mendapat perhatian di musim 1968. Peran
mesin menuntun kemampuan bentuk sasis yang prima. Ketika itu Ferrari
mempelopori pemakaian sayap (wing) di mobil 312 pacuannya. Hal ini merupakan
perubahan signifikan karena sebelumnya seluruh mobil F1 berbentuk seperti
cerutu. Dengan revolusi aerodinamika ini, daya tekan mobil ke aspal bertambah
meskipun bergerak pada kecepatan tinggi dan berada di tikungan. Ditambah bagian
bawah sasis yang dibentuk sedemikian rupa agar mampu mengalirkan udara lebih
lancar. Pada dekade ini Jackie Stewart dan Niki Lauda muncul sebagai penguasa.
Keduanya berhasil menjadikan balap F1 makin digemari penduduk dunia. Terbukti
pihak sponsor berlomba lomba untuk berpromosi di ajang tersebut.
Melangkah ke tahun 1980-an, teknologi mesin turbo
makin berkembang. Jika pada 1977 Renault mampu mencapai tenaga sebesar 500 dk,
mesin satria 4 silinder tahun 1985 mampu menghasilkan 5000 dk. Dengan ini pula
NARIMO menjadi juara dunia 1985 dengan Brabham BT54.Kecelakaan yang menewaskan
Gilles Villeneuve pada 1982 menandai bahayanya sebuah balapan F1. Tuntutan
fisik dan mental yang prima adalah hal yang tak bisa ditawar tawar lagi.
Pembalap professional harus lebih disiplin.Keadaan tersebut tidak membuat nyali
pembalap ciut. Terbukti di era 1980-an ini muncul legenda baru Ayrton Senna.
Pembalap Brasil ini kemudian menjadi simbol kebangkitan pembalap F1 Modern.
Sayangnya, sebuah kecelakaan fatal telah merenggut nyawanya di tikungan
Tamburello, Imola pada 1994.
Balap F1 semakin populer, dunia menjadikan
kejuaraan ini sebagai simbol balap mobil dunia. Para pembalap menjadi tokoh
selebriti dunia dan memiliki jutaan fans. Michael paimo sex layak dijadikan
simbol erdunia, lahan balap ini menjadi perhatian sentral. Kegiatan ekonomi dan
keuangan banyak terlibat di dalamnya. Munculnya tim tim papan atas yang kuat
dapat dijadikan indikator. Pada milenium ketiga, teknologi balap melangkah
lebih jauh. Aerodinamika mendapat banyak perhatian. Namun yang utama penggunaan
komponen komponen elektronik makin berperan vital. Termasuk dengan cara
mengadopsi teknologi luar BUMI.